Binance dalam Masalah: Kebuntuan dengan Nigeria Mengenai Kripto
Perselisihan sedang terjadi antara perusahaan raksasa kripto Binance dan pemerintah Nigeria. Semuanya berawal dari rapat untuk membahas cara Binance beroperasi di Nigeria. Namun, keadaan dengan cepat memburuk, dengan tuduhan kesepakatan rahasia dan penahanan. Mari kita bahas apa yang terjadi.
Tamu Undangan, Tiba-tiba Ditahan
Di awal tahun 2024, anggota parlemen Nigeria mengundang perwakilan Binance untuk membahas regulasi kripto. Binance mengutus Tigran Gambaryan, seorang pakar deteksi kejahatan keuangan, dan Nadeem Anjarwalla, pimpinan Binance Afrika.
Keanehan terjadi ketika pejabat Nigeria menawarkan kesepakatan rahasia. Mereka menginginkan Binance membayar sejumlah besar mata uang kripto secara rahasia untuk menyelesaikan masalah. Binance menolak, dengan mengatakan bahwa itu curang dan salah.
Tuntutan dan Penahanan
Nigeria menginginkan lebih dari sekadar pembayaran rahasia. Mereka juga menekan Binance untuk berhenti memperbolehkan orang memperdagangkan mata uang Nigeria, Naira, di platform mereka. Mereka bahkan menginginkan informasi pribadi pengguna Binance!
Ketika Binance tidak mau mengalah, keadaan menjadi serius. Gambaryan dan Anjarwalla tiba-tiba ditangkap dan ponsel beserta paspor mereka disita. Binance mengatakan bahwa mereka telah dijanjikan perjalanan yang aman, tetapi itu jelas tidak terjadi.
Gambaryan masih tertahan di Nigeria, dan Nigeria mengatakan ia tidak akan dibebaskan sampai Binance melakukan yang mereka inginkan.
Binance Melawan
Geram atas penahanan tersebut, Binance menutup sebagian layanannya di Nigeria. Mereka berharap ini akan memberi tekanan kepada Nigeria untuk melepaskan Gambaryan.
Seluruh situasi ini kacau! Binance mengatakan bahwa Nigeria memberikan contoh buruk bagi negara-negara lain dengan memperlakukan perusahaan seperti ini. Mereka hanya ingin mendengarkan publik secara adil, bukan perjanjian rahasia di ruang tertutup.
Bagaimana Masa Depan Binance di Nigeria?
Masa depan Binance di Nigeria masih belum pasti. Apakah mereka dapat mencapai kesepakatan dengan pemerintah? Apakah Gambaryan akan dibebaskan? Hanya waktu yang akan menjawab.
Situasi ini menimbulkan pertanyaan penting tentang bagaimana pemerintah mengatur mata uang kripto. Haruskah perusahaan menyerahkan informasi pribadi pengguna? Apakah diperbolehkan pemerintah menekan perusahaan dengan penangkapan? Ini adalah pertanyaan sulit yang tidak memiliki jawaban yang mudah.
Sementara itu, pengguna mata uang kripto di Nigeria terjebak di tengah. Mereka tidak dapat lagi menggunakan beberapa layanan Binance, dan mereka khawatir tentang apa arti perselisihan ini bagi masa depan kripto di negara mereka.