Home BeritaStablecoin Mata Uang Kripto: Benteng Perlindungan Warga Argentina dari Inflasi?

Mata Uang Kripto: Benteng Perlindungan Warga Argentina dari Inflasi?

by Tatjana
6 minutes read

Warga Argentina yang Terdampak Inflasi Beralih ke Mata Uang Kripto

Inflasi telah memukul Argentina dengan keras. Dengan tingkat inflasi 276%, warga Argentina mengalami kesulitan. Inflasi tinggi ini mempersulit kehidupan sehari-hari, dan orang-orang mencari cara untuk melindungi uang mereka. Salah satu solusi yang dipilih banyak orang adalah mata uang kripto. Artikel ini mengulas mengapa warga Argentina mengadopsi mata uang kripto, risiko yang menyertainya, dan tanggapan pemerintah.

Dampak Inflasi terhadap Argentina

Inflasi telah menjadi bagian penting dalam kehidupan di Argentina. Ini sama umumnya dengan asado, hidangan barbekyu khas Argentina yang terkenal. Dalam setahun terakhir saja, inflasi telah mencapai 276%. Hal ini telah mengubah cara masyarakat hidup dan menyantap makanan. Misalnya, daging sapi, salah satu bahan makanan pokok di Argentina, telah menjadi terlalu mahal bagi banyak orang. Saat ini, masyarakat mengonsumsi protein yang lebih murah seperti daging babi dan ayam.

Dengan perkiraan harga yang akan naik hingga 600% tahun ini, banyak warga Argentina yang tidak dapat lagi membeli daging sapi. Inflasi tinggi juga menyebabkan masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap peso Argentina, mata uang lokal. Sebagai gantinya, mereka mencari pilihan yang lebih stabil seperti dolar AS dan kini mata uang kripto.

Peningkatan Kurs Dolar di Pasar Gelap

Selama beberapa dekade, warga Argentina telah menukarkan peso mereka dengan dolar AS melalui lembaga pasar gelap yang disebut “cuevas” atau “arbolitos”. Pasar gelap ini sering kali menawarkan kurs yang lebih baik dibandingkan kurs resmi. Namun, hal ini juga tidak lepas dari risiko. Orang-orang dapat ditipu atau bahkan menerima uang palsu.

Saat ini, kurs pasar gelap 41% lebih tinggi dibandingkan kurs resmi 954 peso per dolar. Risiko ini telah mendorong masyarakat untuk mencari pilihan yang lebih aman dan andal. Salah satu pilihannya adalah mata uang kripto.

Alasan Warga Argentina Beralih ke Mata Uang Kripto

Mata uang kripto menjadi cara yang populer bagi warga Argentina untuk melindungi uang mereka. Faktanya, Argentina memiliki tingkat adopsi mata uang kripto tertinggi di belahan bumi Barat. Menurut penelitian Forbes yang bekerja sama dengan SimilarWeb, dari 130 juta pengunjung bursa mata uang kripto terbesar di dunia, 2,5 juta berasal dari Argentina.

Warga Argentina tidak berusaha menjadi kaya dengan cepat menggunakan mata uang kripto. Sebagai gantinya, mereka sebagian besar membeli dan menahan Tether (USDT), một stablecoin. USDT adalah dolar sintetis dengan nilai pasar sebesar 112 miliar dolar. Stablecoin ini populer karena dipatok ke dolar AS, sehingga memberikan rasa stabilitas.

Risiko Menggunakan Stablecoin

Meski stablecoin seperti Tether tampak seperti taruhan yang aman, stablecoin memiliki risikonya tersendiri. Argentina tidak memiliki peraturan apa pun untuk mengontrol industri mata uang kripto. Bursa mata uang kripto paling tepercaya di dunia bukanlah yang paling sering digunakan oleh warga Argentina. Misalnya, bursa seperti Binance, eToro, BingX, HTX, dan Bitget populer di Argentina, tetapi tidak terlalu dipercaya di seluruh dunia karena kontrol internal yang buruk dan kurangnya regulasi.

Tanggapan Pemerintah terhadap Mata Uang Kripto

Presiden Argentina yang baru, Javier Milei, terbuka terhadap gagasan dolarisasi perekonomian. Ia ingin menciptakan sebuah sistem di mana masyarakat dapat memilih mata uang apa yang akan digunakan untuk transaksi. Ia yakin hal ini akan menyebabkan penurunan penggunaan peso hingga negara tersebut sepenuhnya mengadopsi dolar AS. Akan tetapi, stablecoin seperti Tether masih menjadi pilihan yang berisiko karena pemerintah tidak menyediakan perlindungan apa pun bagi pengguna mata uang kripto.

Adopsi dan Regulasi Mata Uang Kripto

Argentina memiliki tingkat adopsi mata uang kripto tertinggi di belahan bumi Barat. Sebuah studi yang dilakukan oleh Chainalysis menunjukkan bahwa Argentina adalah pemimpin di Amerika Latin dalam hal volume transaksi mentah, dengan perkiraan nilai 85,4 miliar dolar yang diterima hingga Juli 2023. Akan tetapi, token pilihan mereka, USDT, memiliki sejarah yang rumit. Tether, perusahaan di balik USDT, tidak pernah melakukan audit dan telah didenda karena salah mengklaim bahwa USDT sepenuhnya didukung oleh dolar AS.

Risiko juga meluas ke bursa dan pasar yang melayani Argentina. Tidak satu pun dari lima penyedia mata uang kripto teratas di Argentina yang sangat tepercaya di seluruh dunia. Binance, yang menerima lalu lintas terbanyak dari Argentina, telah terlibat dalam kasus pencucian uang dan tidak memiliki regulator di negara asalnya.

Tantangan bagi Warga Argentina Biasa

Bagi warga Argentina biasa, sulit untuk memahami faktor risiko ini. Bahkan orang yang paham teknologi pun mengalami kesulitan. Fernando Apud, seorang insinyur perangkat lunak, menemukan bahwa banyak platform mata uang kripto tidak mengungkapkan informasi dasar seperti apakah platform tersebut terdaftar untuk menjalankan bisnis di Argentina.

Saat Forbes menanyakan status Binance di Argentina, perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka “berhubungan erat dengan pihak berwenang” tetapi tidak terdaftar di Argentina. Bursa lain seperti eToro dan Bitget memberikan tanggapan yang serupa, menyoroti kurangnya pengawasan peraturan di negara tersebut.

Solusi Mata Uang Kripto Lokal

Selain bursa utama, warga Argentina juga dapat menggunakan perusahaan lokal seperti Lemon dan Buenbit. Perusahaan ini menawarkan kartu prabayar yang memungkinkan pengguna untuk membeli dan membelanjakan mata uang kripto. Akan tetapi, mereka juga beroperasi dalam kekosongan peraturan. Menurut Chainalysis, Lemon Cash memiliki sekitar dua juta dari lima juta pengguna mata uang kripto Argentina.

Masa Depan Perekonomian Argentina

Warga Argentina lelah menghadapi pelemahan peso. Sejak negara tersebut mengakhiri sistem nilai tukar tetap 1:1 dengan dolar pada tahun 2002, peso telah kehilangan nilainya secara signifikan. Pengeluaran berlebihan selama bertahun-tahun dan gagal bayar utang telah melemahkan mata uang, dan situasinya semakin memburuk akibat pandemi COVID-19.

Presiden Javier Milei berusaha membalikkan kebijakan ini. Ia telah menerapkan langkah-langkah seperti memberhentikan pegawai negeri, menangguhkan pekerjaan umum, menghapus subsidi energi, menaikkan pajak, dan mengurangi pembagian pendapatan federal. Langkah-langkah tidak populer ini telah menyebabkan protes, tetapi dianggap perlu untuk memperbaiki perekonomian.

Pelarian yang Berlanjut ke Dolar

Meskipun perekonomian Argentina membaik, kesalahan pengelolaan ekonomi selama bertahun-tahun kemungkinan akan menyebabkan pelarian ke dolar, baik secara fisik maupun digital, akan terus berlanjut. Pemerintah telah mengambil beberapa langkah untuk melindungi warganya, seperti persyaratan pendaftaran perusahaan mata uang kripto oleh CNV. Akan tetapi, hal ini tidak cukup untuk mengatasi masalah yang lebih mendasar.

Kesimpulan

Inflasi telah memberikan dampak serius pada Argentina, memaksa banyak orang untuk mengadopsi mata uang kripto sebagai cara untuk melindungi kekayaan mereka. Meskipun stablecoin seperti Tether menawarkan stabilitas tertentu, stablecoin memiliki risiko yang cukup besar karena kurangnya regulasi. Upaya pemerintah untuk menstabilkan perekonomian dan mengatur pasar mata uang kripto masih berlangsung, tetapi perlu waktu untuk melihat perubahan yang signifikan. Saat ini, pelarian ke dolar digital terus berlanjut seiring warga Argentina berusaha mengamankan masa depan finansial mereka.

You may also like

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More