Home Berita Rusia Izinkan Pembayaran Kripto dalam Perdagangan Internasional

Rusia Izinkan Pembayaran Kripto dalam Perdagangan Internasional

by Tatjana
5 minutes read

Anggota parlemen Rusia telah mengesahkan rancangan undang-undang yang akan memungkinkan bisnis menggunakan mata uang kripto dalam perdagangan internasional. Langkah ini bertujuan untuk menghindari sanksi Barat yang dijatuhkan setelah invasi Rusia ke Ukraina. Undang-undang baru tersebut diharapkan mulai berlaku pada bulan September. Gubernur bank sentral Rusia Elvira Nabiullina, pendukung undang-undang tersebut, mengatakan transaksi mata uang kripto pertama akan terjadi pada akhir tahun.

Undang-Undang Baru dan Dampaknya

Bank sentral akan membuat infrastruktur “eksperimental” untuk pembayaran mata uang kripto. Namun, detail dari infrastruktur ini belum diumumkan. Undang-undang ini merupakan bagian dari paket yang lebih besar yang juga mencakup peraturan tentang penambangan mata uang kripto dan sirkulasi aset digital lainnya. Penting untuk dicatat bahwa undang-undang ini tidak mencabut larangan pembayaran mata uang kripto yang ada di Rusia.

Keterlambatan Pembayaran Internasional

Rusia telah menghadapi keterlambatan yang signifikan dalam pembayaran internasional dengan mitra dagang utama seperti Tiongkok, India, dan Uni Emirat Arab. Bank-bank di negara-negara ini, di bawah tekanan dari regulator Barat, telah menjadi lebih berhati-hati. Kepala majelis rendah parlemen Duma, Anatoly Aksakov, menyebut keputusan ini sebagai keputusan bersejarah di bidang keuangan.

Tantangan Ekonomi

Keterlambatan dalam pembayaran telah menjadi masalah utama bagi perekonomian Rusia. Bank sentral melaporkan penurunan impor Rusia sebesar 8% pada kuartal kedua tahun 2024. Meskipun ada upaya untuk beralih ke mata uang mitra dagangnya dan mengembangkan sistem pembayaran alternatif dalam kelompok negara berkembang BRICS, banyak pembayaran masih dilakukan dalam dolar dan euro. Transaksi ini melalui sistem SWIFT internasional, yang membuat bank di negara-negara yang berdagang dengan Rusia berisiko terkena sanksi sekunder.

Sanksi Sekunder

Risiko sanksi sekunder telah meningkat. Sanksi-sanksi ini mempersulit pembayaran impor, yang mempengaruhi berbagai macam barang. Gubernur Elvira Nabiullina menekankan bahwa keterlambatan pembayaran telah menyebabkan rantai pasokan yang lebih panjang dan biaya yang lebih tinggi.

Upaya untuk Menghindari Sanksi

Rusia berupaya mencari cara untuk menghindari sanksi dan mengurangi tekanan ekonomi. Undang-undang baru yang memungkinkan pembayaran kripto dalam perdagangan internasional merupakan langkah penting ke arah ini. Dengan menggunakan mata uang kripto, Rusia berharap dapat membuat transaksi internasional lebih cepat dan lebih efisien.

Peraturan Penambangan Mata Uang Kripto

Undang-undang tersebut juga mencakup peraturan baru tentang penambangan mata uang kripto. Peraturan-peraturan ini merupakan bagian dari upaya untuk mengelola sirkulasi aset digital secara lebih efektif. Pemerintah Rusia bertujuan untuk mengendalikan dan mengatur pasar mata uang kripto, sekaligus menggunakannya untuk melawan dampak sanksi Barat.

Keterlibatan Kelompok BRICS

Rusia juga berharap pada kelompok BRICS untuk membantu mengembangkan sistem pembayaran alternatif. Kelompok ini termasuk Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan. Dengan bekerja sama, negara-negara ini berharap dapat menciptakan sistem yang tidak bergantung pada dolar AS atau euro. Ini akan membantu mereka menghindari risiko yang terkait dengan sistem SWIFT dan sanksi sekunder.

Prospek Masa Depan

Pengenalan pembayaran mata uang kripto dalam perdagangan internasional menandai babak baru bagi Rusia. Ini menyoroti tekad negara tersebut untuk mengatasi tantangan ekonomi dan terus berdagang meskipun ada sanksi Barat. Ketika undang-undang baru mulai berlaku, dunia usaha harus beradaptasi dengan perubahan tersebut dan mengeksplorasi potensi keuntungan dan risiko penggunaan mata uang kripto untuk transaksi internasional.

Dampak pada Perdagangan Global

Langkah Rusia ini dapat berdampak signifikan pada perdagangan global. Jika berhasil, hal ini dapat mendorong negara-negara lain yang menghadapi tantangan serupa untuk mempertimbangkan penggunaan mata uang kripto dalam perdagangan internasional mereka. Hal ini dapat menyebabkan adopsi mata uang digital yang lebih luas dan berpotensi membentuk kembali lanskap keuangan global.

Pengembangan Infrastruktur

Pengembangan infrastruktur “eksperimental” baru untuk pembayaran mata uang kripto akan sangat penting. Infrastruktur ini harus aman, efisien, dan mampu menangani sejumlah besar transaksi. Saat rincian infrastruktur diumumkan, bisnis dan lembaga keuangan perlu bersiap untuk implementasinya.

Tantangan Regulasi

Menerapkan undang-undang baru ini bukannya tanpa tantangan. Memastikan kepatuhan terhadap peraturan tentang penambangan mata uang kripto dan sirkulasi aset digital akan membutuhkan upaya yang signifikan. Pemerintah Rusia perlu bekerja sama secara erat dengan dunia usaha dan lembaga keuangan untuk memastikan transisi yang lancar ke sistem baru.

Catatan Penutup

Undang-undang baru Rusia yang mengizinkan pembayaran kripto dalam perdagangan internasional adalah langkah berani untuk melawan sanksi Barat. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi keterlambatan pembayaran, mengurangi risiko sanksi sekunder, dan meningkatkan ketahanan ekonomi negara. Saat undang-undang tersebut mulai berlaku dan infrastruktur baru dikembangkan, akan menarik untuk melihat bagaimana bisnis dan mitra dagang beradaptasi dengan perubahan ini. Perkembangan ini juga dapat memengaruhi adopsi mata uang kripto yang lebih luas dalam perdagangan global, yang berpotensi membentuk kembali masa depan keuangan internasional.

You may also like

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More