PayPal telah membuat sejarah dengan menyelesaikan transaksi bisnis pertamanya menggunakan PYUSD, stablecoin milik perusahaan itu. Pada tanggal 23 September, PayPal membayar faktur ke Ernst & Young LLP menggunakan PYUSD melalui pusat mata uang digital SAP. Platform ini memungkinkan pembayaran dilakukan secara instan, 24/7, tanpa penundaan yang biasanya terjadi pada pembayaran lintas batas tradisional. Perusahaan tidak menyebutkan berapa jumlah pembayarannya, tetapi peristiwa ini merupakan tonggak penting bagi PayPal dan perannya dalam mata uang kripto untuk bisnis.
PYUSD diluncurkan tahun lalu dan dipatok ke dolar AS, artinya nilainya tetap stabil dibandingkan dengan mata uang kripto yang lebih fluktuatif. Pada saat transaksi ini, PYUSD memiliki kapitalisasi pasar sebesar 700 juta dolar AS dan menjadi semakin populer di kalangan bisnis untuk pembayaran yang lebih cepat dan lebih andal. Penggunaan stablecoin seperti PYUSD tengah meningkat karena menawarkan cara yang lebih baik bagi bisnis untuk melakukan pembayaran lintas batas tanpa memerlukan bank pihak ketiga atau pemroses pembayaran, yang dapat memperlambat banyak hal.
PayPal telah memperluas perannya dalam mata uang kripto, dan langkah terbaru ini membuktikan bahwa perusahaan tersebut serius memimpin adopsi stablecoin. Perusahaan percaya bahwa penggunaan PYUSD untuk transaksi bisnis-ke-bisnis (B2B) adalah pilihan yang cerdas untuk para pemimpin finansial. Faktanya, Jose Fernandez da Ponte, wakil presiden senior PayPal untuk blockchain, mata uang kripto, dan mata uang digital, menyoroti bagaimana stablecoin sangat membantu dalam pembayaran bisnis. Dengan menggunakan PYUSD, perusahaan dapat menghindari waktu tunggu yang lama dan risiko dari pembayaran lintas batas tradisional.
Alasan untuk ini adalah bahwa pembayaran stablecoin dapat diselesaikan hampir seketika di blockchain, yang merupakan peningkatan besar dibandingkan metode biasa yang melibatkan banyak perantara seperti bank dan pemroses pembayaran. Perantara ini sering kali memperlambat proses pembayaran dan dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kesalahan. Dengan PYUSD, bisnis mendapatkan penyelesaian yang lebih cepat, yang berarti mereka dapat membayar mitra internasionalnya dengan cepat dan aman.
Negara-negara dengan mata uang yang sangat fluktuatif juga melihat manfaat dari stablecoin untuk mengelola transaksi bisnis mereka. Dengan menggunakan stablecoin seperti PYUSD, mereka dapat menghindari masalah dari nilai tukar yang tidak stabil. Langkah PayPal untuk menggunakan PYUSD untuk transaksinya sendiri menunjukkan bahwa perusahaan tersebut yakin bahwa stablecoin dapat menyelesaikan banyak masalah yang dihadapi bisnis dengan pembayaran lintas batas.
Awal tahun ini, sebuah platform pembayaran bernama BVNK juga menjadi berita utama ketika memungkinkan bisnis mengirim dolar AS melalui SWIFT dan kemudian mengonversinya ke stablecoin untuk membayar mitra di seluruh dunia. Proses ini memotong perantara yang biasa dan mempercepat transaksi, mirip dengan apa yang dilakukan PayPal dengan PYUSD. Sudah jelas bahwa stablecoin mendapatkan momentum di dunia bisnis sebagai cara untuk melakukan pembayaran global lebih cepat dan lebih mudah.
Selain menggunakan PYUSD untuk transaksinya sendiri, PayPal juga mengumumkan bahwa mereka akan mengizinkan pedagang untuk membeli, menyimpan, dan menjual mata uang kripto langsung dari akun bisnis mereka. Ini merupakan masalah besar karena membuka pintu bagi lebih banyak bisnis untuk mengadopsi mata uang digital. Dengan menawarkan layanan ini, PayPal memposisikan dirinya sebagai pemain utama di dunia mata uang kripto untuk bisnis.
Hasil keuangan perusahaan mencerminkan keberhasilannya di bidang ini. Pada kuartal ketiga (Q3), PayPal melaporkan pendapatan sebesar 9,08 miliar dolar AS, meningkat 12% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh lebih banyak orang yang menggunakan PayPal untuk pembayaran mereka dan peningkatan volume transaksi. Laba bersih perusahaan untuk Q3 adalah 1,64 miliar dolar AS, yang berarti margin laba bersih 18%. Hal ini menunjukkan bahwa PayPal tidak hanya tumbuh, tetapi juga menguntungkannya.
Pendapatan per saham (EPS) PayPal juga tumbuh pada Q3, mencapai 1,25 dolar AS dibandingkan dengan 1,10 dolar AS pada periode yang sama tahun lalu. Ini merupakan tanda yang jelas bahwa model bisnis perusahaan berfungsi, dan mengelola pengeluaran dengan baik bahkan ketika berinvestasi besar dalam teknologi baru seperti mata uang kripto. Biaya operasional PayPal untuk kuartal tersebut adalah 6,56 miliar dolar AS, termasuk 1,2 miliar dolar AS yang dibelanjakan untuk penelitian dan pengembangan serta 2,9 miliar dolar AS untuk biaya umum dan administrasi. Meskipun pengeluaran tinggi ini, laba kotor perusahaan untuk kuartal ini adalah 2,52 miliar dolar AS, memberikan margin laba kotor 27,8%.
Salah satu alasan utama kesuksesan PayPal adalah peningkatan akun aktif. Perusahaan sekarang memiliki 500 juta akun aktif, naik dari 480 juta awal tahun ini. Pertumbuhan keterlibatan pengguna ini membantu mendorong total volume pembayaran (TPV) yang diproses oleh PayPal. Pada Q3, perusahaan memproses pembayaran senilai 355 miliar dolar AS, yang 10% lebih tinggi dari waktu yang sama tahun lalu. Peningkatan TPV ini menunjukkan bahwa semakin banyak orang menggunakan PayPal untuk transaksi sehari-hari mereka, dan juga menunjukkan bahwa bisnis mempercayai PayPal untuk menangani pembayaran mereka dalam skala yang lebih besar.
Hal ini sangat penting karena PayPal terus mendorong adopsi PYUSD dan mata uang kripto lainnya. Dengan semakin banyaknya bisnis yang beralih ke mata uang digital untuk pembayaran mereka, PayPal berada pada posisi utama untuk memanfaatkan tren ini. Perusahaan menunjukkan bahwa stablecoin seperti PYUSD bukan hanya iseng-iseng, tetapi solusi praktis bagi bisnis yang ingin merampingkan proses pembayaran mereka dan menghindari risiko yang terkait dengan sistem perbankan tradisional.
Dengan melakukan transaksi bisnis pertamanya menggunakan PYUSD, PayPal telah mengambil langkah signifikan untuk membuktikan bahwa stablecoin siap digunakan secara umum di dunia bisnis. Langkah ini kemungkinan akan mendorong perusahaan lain untuk mempertimbangkan penggunaan stablecoin untuk transaksi mereka sendiri, terutama karena manfaat pembayaran yang lebih cepat dan lebih aman menjadi lebih jelas.
Secara keseluruhan, keputusan PayPal untuk menggunakan PYUSD untuk transaksi B2B menunjukkan bahwa perusahaan berkomitmen untuk tetap berada di garis depan revolusi mata uang kripto. Dengan kinerja keuangan yang kuat dan adopsi mata uang digital yang meningkat, PayPal berada pada posisi yang tepat untuk memimpin dalam ruang ini. Ketika semakin banyak bisnis menyadari keuntungan dari stablecoin seperti PYUSD, kemungkinan kita akan melihat lebih banyak perusahaan mengikuti jejak PayPal dan menggunakan mata uang digital untuk pembayaran lintas batas mereka.
Transaksi stablecoin pertama PayPal menggunakan PYUSD menandai momen penting di dunia bisnis. Dengan fokus pada pembayaran yang lebih cepat, lebih aman, dan lebih andal, PayPal membantu membuka jalan bagi adopsi stablecoin yang lebih luas dalam bisnis. Karena semakin banyak perusahaan mencari cara yang lebih baik untuk menangani pembayaran mereka, PYUSD dan stablecoin lainnya akan memainkan peran besar dalam mengubah cara bisnis mengelola transaksi keuangan mereka.