Pendahuluan
Franklin Templeton dan SBI Holdings bekerja sama untuk menghadirkan ETF Bitcoin ke Jepang. Usaha patungan baru ini tengah mempersiapkan persetujuan Jepang atas dana mata uang kripto. Kemitraan ini bertujuan untuk mendirikan perusahaan pengelola aset digital. Tujuannya adalah untuk bersiap segera setelah Jepang memberikan lampu hijau untuk dana yang diperdagangkan di bursa mata uang kripto (ETF).
Rincian Kemitraan
SBI Holdings, sebuah grup layanan keuangan Jepang, akan bermitra dengan Franklin Templeton, sebuah perusahaan investasi A.S. SBI akan memegang 51% saham di perusahaan baru tersebut, sementara Franklin Templeton akan memiliki sisanya. Franklin Templeton merupakan pengelola aset terbesar ketujuh di dunia, yang mengelola sekitar $1,6 triliun aset. Perusahaan baru ini akan fokus mempersiapkan peluncuran ETF kripto di Jepang.
Franklin Templeton Beralih ke Aset Digital
Franklin Templeton secara tradisional fokus pada aset seperti saham dan obligasi. Akan tetapi, dalam beberapa tahun terakhir, mereka mulai berinvestasi di aset digital. Mereka adalah salah satu yang pertama meluncurkan ETF Bitcoin spot setelah mendapat persetujuan dari Komisi Sekuritas dan Bursa A.S. pada bulan Januari. ETF Bitcoin spot ini telah menyaksikan total arus masuk melebihi $16 miliar hanya dalam enam bulan, menurut lembaga riset pasar EPFR.
Persetujuan Global Terhadap ETF Bitcoin
ETF Bitcoin telah disetujui untuk diperdagangkan di A.S., Kanada, Brasil, Hong Kong, dan Australia. Meskipun Jepang belum menyetujuinya, perusahaan baru Franklin Templeton dan SBI akan siap begitu persetujuan diberikan. Ini menunjukkan penerimaan ETF Bitcoin yang semakin meningkat di seluruh dunia.
Manfaat bagi Investor Ritel
ETF Bitcoin dapat diperdagangkan melalui akun sekuritas reguler. Artinya, investor ritel tidak perlu menggunakan bursa kripto khusus. Mereka juga tidak perlu mengelola kunci privat yang rumit seperti kata sandi. Hal ini membuat perdagangan ETF Bitcoin jauh lebih mudah bagi investor biasa.
Perdagangan ETF Ethereum
Selain ETF Bitcoin, ada juga ETF Ethereum. Perdagangan ETF Ethereum baru-baru ini dimulai di A.S. Ini adalah langkah lain dalam pasar ETF mata uang kripto yang sedang berkembang.
Sekuritas Aset Digital
Usaha patungan baru ini tidak hanya akan fokus pada ETF Bitcoin, tetapi juga pada sekuritas aset digital. Franklin Templeton telah menjadi penggerak awal di bidang ini. Sekuritas aset digital melibatkan tokenisasi. Tokenisasi menggunakan blockchain untuk membuat token kepemilikan yang dapat diperdagangkan dari aset seperti real estat dan obligasi pemerintah. Menurut perkiraan Boston Consulting Group dan ADDX, tokenisasi aset diharapkan tumbuh menjadi $16,1 triliun pada tahun 2030.
Ekspansi SBI Holdings ke Aset Alternatif
SBI Holdings telah bermitra dengan perusahaan luar negeri untuk memperluas penawarannya dalam produk investasi aset alternatif. Misalnya, mereka mendirikan perusahaan dengan Man Group yang berbasis di Inggris pada bulan Juli 2023 dan dengan perusahaan ekuitas swasta A.S. KKR pada bulan September 2023. Aset alternatif ini memiliki korelasi rendah dengan aset tradisional seperti saham dan obligasi, yang menjadikannya menarik bagi investor yang ingin melakukan diversifikasi portofolionya.
Kantor Manajemen Kekayaan SBI Securities
SBI Securities, pialang daring terbesar di Jepang, mendirikan sebuah kantor manajemen kekayaan pada bulan Juli 2023. Langkah ini bertujuan untuk memperluas basis pelanggan kelas atas, yang menyediakan lebih banyak opsi bagi klien kaya. Hal ini menunjukkan komitmen SBI untuk menumbuhkan kehadirannya di pasar keuangan.
Mempersiapkan Persetujuan Jepang
Usaha patungan baru antara Franklin Templeton dan SBI Holdings diposisikan secara strategis untuk meluncurkan ETF Bitcoin segera setelah Badan Jasa Keuangan (FSA) Jepang memberikan persetujuannya. Pendekatan proaktif ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk menjadi yang terdepan di pasar mata uang kripto di Jepang.
Masa Depan Manajemen Aset Digital
Dengan keahlian Franklin Templeton dalam manajemen aset dan kehadiran kuat SBI di Jepang, perusahaan baru ini diperlengkapi dengan baik untuk menangani kompleksitas manajemen aset digital. Mereka bersiap memenuhi permintaan yang terus meningkat akan dana mata uang kripto dan sekuritas aset digital.
Ringkasan Poin-Poin Penting
- Franklin Templeton dan SBI Holdings bekerja sama untuk menghadirkan ETF Bitcoin ke Jepang.
- SBI Holdings akan memiliki 51% saham di perusahaan baru tersebut.
- Franklin Templeton adalah pengelola aset terbesar ketujuh di dunia.
- Mereka telah beralih ke aset digital dan merupakan penggerak awal dalam ETF Bitcoin spot.
- ETF Bitcoin telah mengalami arus masuk yang signifikan secara global.
- Perusahaan baru ini juga akan fokus pada sekuritas aset digital dan tokenisasi.
- SBI Holdings sedang berekspansi ke investasi aset alternatif.
- SBI Securities mendirikan kantor manajemen kekayaan untuk menarik klien kaya.
- Usaha patungan tersebut tengah mempersiapkan persetujuan Badan Jasa Keuangan Jepang.
Kesimpulan
Kemitraan Franklin Templeton dan SBI Holdings merupakan langkah signifikan dalam menghadirkan ETF Bitcoin ke Jepang. Langkah ini mencerminkan penerimaan global yang semakin meningkat terhadap dana mata uang kripto dan aset digital. Dengan menggabungkan keahlian kedua perusahaan, mereka dipersiapkan dengan baik untuk memenuhi permintaan akan produk investasi inovatif ini. Seiring Jepang makin dekat untuk menyetujui ETF mata uang kripto, usaha patungan baru ini siap memainkan peran penting dalam masa depan manajemen aset digital.